Lapas Ambon Gembleng WBP Jadi Ahli Produksi Batako
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Jum, 5 Sep 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIA Ambon latih WBP memproduksi batako sebagai upaya meningkatkan kemandirian warga binaan. (Dok: Humas Lapas Ambon)
PAStime News, Ambon – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku melatih warga binaan pemasyarakatan (WBP) memproduksi batako untuk kemandirian.
Kepala Lapas Ambon Herliadi menegaskan program ini bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan untuk masa depan setelah bebas.
“Kami ingin mereka keluar dari sini dengan bekal keterampilan, bukan hanya harapan. Produksi batako ini adalah bukti bahwa warga binaan mampu berkontribusi secara ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sekadar memenuhi permintaan pasar, tetapi juga bagian dari program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang bertajuk Penguatan dan Peningkatan Pendayagunaan Warga Binaan untuk Menghasilkan Produk UMKM.
Lapas Ambon menerima pesanan 1.000 batako pres yang seluruh produksinya di kerjakan oleh warga binaan.
Warga binaan aktif terlibat dalam produksi batako pres mulai dari pencampuran bahan, pengepresan, hingga pengeringan. Seluruh kegiatan di lakukan di sarana asimilasi edukasi batako pres Lapas Ambon.
Pesanan batako ini menunjukkan kepercayaan masyarakat pada kualitas karya Warga Binaan dan jadi awal sinergi Lapas dengan publik.
“Satu batako pres yang di produksi itu seharga Rp1.500,” kata Herliadi
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menyebut produksi batako pres oleh warga binaan merupakan bentuk nyata implementasi program akselerasi kemandirian.
“Program seperti ini tidak hanya berdampak positif bagi warga binaan secara pribadi, tetapi juga membuka peluang kontribusi ekonomi yang lebih luas melalui produk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah),” tegasnya.
- Penulis: Adilman Zai