Lapas Binjai Latih Warga Binaan Produksi Tahu Tempe
- account_circle dicky
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- visibility 6
- comment 0 komentar

Warga Binaan Lapas Binjai Antusias Ikuti Pelatihan Pembuatan Tahu Tempe Bersama Yasos BKS. Untuk Bekal Usaha Setelah Bebas. (Dok: Humas Lapas Binjai)
PAStime News, Binjai – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Binjai mengaku senang dan bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kemandirian pembuatan tahu dan tempe. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Binjai dan Yayasan Sosial Berdikari Sehati (Yasos BKS).
Pelatihan ini bertujuan membekali para WBP dengan keterampilan wirausaha sebagai bekal saat kembali ke masyarakat. Salah satu peserta, Taufik, menyampaikan rasa syukurnya. Ia mengaku semangat mengikuti pelatihan karena berencana membuka usaha tahu atau tempe setelah bebas.
“Syukurlah ada pelatihan ini. Kami jadi tahu cara membuat tahu dan tempe. Nanti kalau sudah bebas, saya ingin berusaha meski dengan modal kecil,” ujar Taufik, penuh semangat.
Rekan sesama WBP, Samsudin, juga menunjukkan antusiasme yang sama. Keduanya merupakan warga binaan kasus narkoba yang kini memiliki harapan baru lewat pelatihan tersebut.
Pelatihan ini di buka secara resmi oleh Kalapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan, pada Rabu (16/07/2025), di aula lapas. Turut hadir Kepala Seksi Pelatihan Leonardo Panjaitan dan Ketua Umum Yasos BKS, Agus Salim Tanjung So.Si, Ch.
Sebagai simbol di mulainya pelatihan, Kalapas Wawan Irawan dan Ketum Yasos BKS menyematkan tanda pengenal kepada para peserta pelatihan.
Dalam wawancara, Kalapas Wawan menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan agar WBP bisa mandiri dan tidak kembali mengulangi kesalahan di masa lalu.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap mereka memiliki keahlian, bisa mandiri, dan tidak kembali ke dalam lapas,” tegasnya.
Menariknya, hasil pelatihan ini tidak hanya untuk konsumsi internal. Produk tahu dan tempe buatan WBP akan di gunakan di dapur Lapas dan secara bertahap akan di pasarkan ke luar, termasuk ke lapas lain.
Ketum Yasos BKS, Agus Salim Tanjung, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan yang pertama di Lapas wilayah Sumatera Utara. Ia menyatakan komitmennya untuk membantu pemasaran produk tahu dan tempe hasil pelatihan.
“Kami bantu dari hulu ke hilir. Hasil produksi akan dipasarkan ke masyarakat, pasar tradisional, hingga suplai ke lapas-lapas lainnya,” ungkapnya.
Agus yang juga di kenal sebagai Presiden Amphibi itu berharap pelatihan ini bisa menjadi program berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah dalam pembinaan kemandirian WBP.
Setelah pembukaan, para peserta dan pejabat terkait langsung meninjau lokasi produksi tahu dan tempe yang menjadi tempat pelatihan.
- Penulis: dicky