Lapas Perempuan Palu Gelar Pelatihan Menjahit dan Salon Untuk WBP
- account_circle dicky
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 3
- comment 0 komentar

Lapas Perempuan Palu menyediakan pelatihan kemandirian menjahit dan salon untuk memberikan keterampilan warga binaan. (Dok: Humas LPP Palu)
PAStime News, Sigi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu kembali menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, Lapas Perempuan Palu menyelenggarakan Pelatihan Kemandirian Menjahit dan Salon yang resmi di buka pada hari ini, Selasa (26/8/2025).
Kegiatan pembukaan berlangsung di aula Lapas yang di hadiri langsung oleh Kalapas Perempuan Palu, Yoesiana, di dampingi Kepala Subsi Pembinaan, Effendy, serta Kepala Urusan Tata Usaha, Famdi. Turut hadir pula pemateri dari Yayasan Zeliq Herdin Edukasi, yaitu Dian Ekawati dan Suryani Said selaku instruktur pelatihan.
Kalapas Perempuan Palu, Yoesiana, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata pembinaan kemandirian yang di harapkan dapat memberi bekal keterampilan berharga bagi WBP.
“Kami ingin WBP di Lapas Perempuan Palu memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti. Kegiatan ini adalah salah satu upaya kami dalam membekali mereka dengan keahlian yang bernilai ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Subsi Pembinaan, Effendy, menekankan pentingnya keterampilan sebagai bekal hidup baru bagi warga binaan.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi juga bagian dari upaya menanamkan semangat kemandirian. Harapan kami, apa yang mereka pelajari dapat menjadi modal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.
Setelah pembukaan kegiatan, para WBP langsung mengikuti pelatihan sesuai bidang masing-masing. Sebanyak 30 peserta terlibat aktif, dengan rincian 10 orang mengikuti pelatihan salon dan 20 orang mengikuti pelatihan menjahit. Adapun durasi pelatihan di tetapkan 1 hari untuk keterampilan salon dan 5 hari untuk keterampilan menjahit.
Materi yang di berikan meliputi praktik facial wajah dan totok wajah untuk pelatihan salon, serta pembuatan gorden, taplak meja, dan sarung kursi untuk pelatihan menjahit.
Dian Ekawati selaku pemateri pelatihan salon menyatakan apresiasinya terhadap antusiasme peserta.
“WBP sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini. Kami senang bisa berbagi ilmu, khususnya keterampilan praktis yang bisa langsung di terapkan untuk menambah penghasilan,” kata Dian.
Suasana pelatihan tampak hidup dan penuh semangat. Peserta pelatihan salon antusias mempraktikkan teknik facial dan totok wajah, sementara peserta menjahit tekun belajar mengukur, memotong, dan menjahit kain. Sesekali terdengar canda tawa di sela kegiatan, menambah keakraban dan motivasi bagi warga binaan untuk serius menekuni keterampilan baru tersebut.
Salah satu warga binaan berinisial IP yang mengikuti pelatihan salon mengaku senang mendapat kesempatan ini.
“Saya sangat bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Ilmu yang saya dapatkan sangat bermanfaat, apalagi nanti setelah bebas saya memliki keinginan untuk membuka usaha. Ini menjadi bekal berharga bagi saya untuk mandiri,” ungkap IP.
Di tempat berbeda, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan Lapas Perempuan Palu.
“Pelatihan kemandirian seperti ini sangat penting untuk mendukung program pembinaan di lapas. Kami berharap seluruh WBP yang mengikuti dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, sehingga ke depannya mereka bisa lebih percaya diri, mandiri, dan siap kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Lapas Perempuan Palu berkomitmen menghadirkan program pembinaan guna membentuk WBP yang produktif dan berdaya guna.
- Penulis: dicky