Lapas Wahai Fasilitasi Pemeriksaan Lansia di Baksos PAPDI
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Sen, 11 Agu 2025
- visibility 16
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Wahai ikutsertakan tujuh Warga Binaan lanjut usia (lansia) pada bakti sosial (baksos) yang di gelar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Maluku di Kantor Kecamatan Wahai, Sabtu (9/8). (Web.Ditjenpas)
PAStime News, Wahai – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai ikutsertakan tujuh Warga Binaan lanjut usia (lansia) pada bakti sosial (baksos) yang di gelar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Maluku di Kantor Kecamatan Wahai, Sabtu (9/8). Partisipasi ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Lapas Wahai dengan Puskesmas Wahai yang menyelenggarakan kegiatan amal tersebut dengan PAPDI Cabang Maluku.
Keikutsertaan Warga Binaan Lapas Wahai pada baksos tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas pengamanan. “Ini adalah kesempatan emas bagi kami mengingat dokter spesialis penyakit dalam di wilayah Wahai tidak ada, hanya ada dokter umum. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi peluang berharga bagi kami untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada Warga Binaan, terkhusus usia 60 tahun ke atas. Terima kasih kepada Puskesmas Wahai,” ungkap Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya.
Lapas Wahai di Kecamatan Seram Utara berada jauh dari ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, sehingga koordinasi menjadi tantangan.
“Semua kantor dinas maupun rumah sakit ada di Kota Masohi harus di tempuh empat jam perjalanan dengan medan terjal di pegunungan. Inilah tantangan kami untuk tetap menjalankan fungsi Pemasyarakatan sekaligus memanfaatkan peluang melalui kegiatan ini,” tegas Tersih.
Pihak Lapas pun berkomitmen untuk tetap memenuhi hak Warga Binaan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana Pasal 9 huruf d, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
“Upaya meningkatkan derajat kesehatan merupakan bagian dari pemenuhan Hak Asasi Manusia yang harus di berikan kepada seluruh Warga Binaan, termasuk bagi kelompok rentan seperti lansia. Pelayanan ini penting mengingat mereka membutuhkan penanganan khusus, mulai dari diagnosis penyakit hingga perawatan berkelanjutan. Mereka membutuhkan pelayanan kesehatan optimal agar kualitas hidupnya tetap terjaga meski sedang menjalani pidana,” tambah Tersih.
Dokter Puskesmas Wahai, dr. Is Asmaul Haq Hataul, memberi pesan khusus kepada Warga Binaan lansia usai pemeriksaan. “Di usia rentan seperti ini, kesehatan harus benar-benar di jaga. Tetaplah memiliki pola hidup sehat dan perhatikan makanan yang di konsumsi agar tubuh tetap bugar,” pesannya.
Warga Binaan berinisial ZK bersyukur mendapat pemeriksaan langsung dari dokter spesialis saat baksos PAPDI.
“Di Wahai ini jauh sekali dari rumah sakit. Jadi, kalau sakit sulit memeriksakan diri ke dokter spesialis. Kami yang di ikutkan dalam pemeriksaan kesehatan ini sangat berterima kasih,” ucapnya.
Baksos PAPDI merupakan rangkaian amal menjelang HUT ke-68 organisasi yang berdiri pada 16 November 1957.
Berkolaborasi dengan puskesmas, Lapas Wahai konsisten meningkatkan pelayanan yang humanis, inklusif, dan efektif dalam pembinaan.
- Penulis: Adilman Zai