Mahasiswa Untag Gencarkan Edukasi di Lapas Perempuan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Ming, 27 Jul 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

Sebanyak 60 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang tampak antusias mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dari mahasiswa Program Magister Hukum, Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Jumat (25/7).
PAStime News, Semarang – Sebanyak 60 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang tampak antusias mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dari mahasiswa Program Magister Hukum, Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Jumat (25/7).
Mengusung tema “Konsekuensi Hukum terhadap Penggunaan Narkoba”, kegiatan ini menjadi wadah edukasi sekaligus kepedulian terhadap kesehatan fisik dan mental para warga binaan. Mahasiswa menyampaikan materi interaktif tentang hukum narkotika dan dampak buruk narkoba bagi tubuh dan mental.
Antusiasme warga binaan yang aktif bertanya dan merespons materi menunjukkan bahwa pendekatan humanis dalam edukasi hukum di terima dengan baik. Kegiatan ini juga menyediakan layanan cek gula darah dan tekanan darah gratis.
“Ini bukan hanya soal penyuluhan hukum. Ini tentang kepedulian. Kami ingin warga binaan tahu bahwa mereka masih layak untuk mendapatkan perhatian dan edukasi,” ujar salah satu mahasiswa yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.
Di akhir acara, mahasiswa menyerahkan souvenir secara simbolis kepada perwakilan warga binaan dan petugas Lapas sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik), Tetty Siahaan, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif dan kontribusi mahasiswa Untag Semarang.
“Kami sangat mengapresiasi. Kegiatan ini memperkuat pemahaman hukum warga binaan dan memotivasi mereka untuk hidup sehat tanpa narkoba,” kata Tetty.
Salah satu warga binaan pun mengungkapkan rasa haru dan senangnya dapat terlibat dalam kegiatan tersebut, menandakan dampak positif yang di rasakan langsung oleh peserta.
“Saya baru benar-benar paham bahwa penggunaan narkoba bukan hanya berdampak pada hukum, tapi juga menghancurkan kesehatan mental. Terima kasih buat kakak-kakak mahasiswa yang sudah peduli dengan kami,” ucap S, warga binaan yang tak ingin disebutkan namanya lengkap.
Kegiatan ini membuktikan edukasi hukum dan perhatian kesehatan bisa berjalan berdampingan di dalam lembaga pemasyarakatan. Semoga menjadi awal dari perubahan yang lebih baik bagi para Warga Binaan untuk masa depan mereka.
- Penulis: Adilman Zai