Nusakambangan Berdaya: WBP Produksi Material dari FABA
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 18
- comment 0 komentar

Nusakambangan memberdayakan narapidana dengan pelatihan produksi material bangunan seperti batako dan paving block. (Dok: Kemenimipas)
PAStime News, Nusakambangan – Narapidana di Nusakambangan kini di berdayakan untuk memproduksi material bangunan bernilai ekonomi seperti paving block dan batako. Kemampuan ini di peroleh melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Fly Ash Bottom Ash (FABA). Ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan dengan PT PLN (Persero).
Dalam kerja sama tersebut, PLN menyuplai bahan baku limbah FABA—abu sisa pembakaran batu bara. Bahan ini berfungsi menggantikan semen dan pasir. Sementara itu, Kementerian Imipas menyediakan lokasi serta tenaga kerja dari warga binaan.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasinya saat meninjau langsung proses produksi di Nusakambangan, Selasa (10/9/2025). Ia mengaku terkesan dengan disiplin dan etos kerja para narapidana. Mereka berhasil menghasilkan produk premium seperti paving hexagonal, batako, hingga buis beton berbagai ukuran.
“Limbah PLTU yang semula tidak termanfaatkan kini di olah menjadi material konstruksi berkualitas. Ini memberi dampak ekonomi nyata, menciptakan lapangan kerja, sekaligus solusi inovatif bagi pengelolaan lingkungan,” ujar Darmawan.
Produksi ini juga dinilai mampu menekan biaya pembangunan rumah modular. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan tiga juta rumah murah bagi masyarakat.
Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Agus Andrianto, menekankan bahwa inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk pembinaan warga binaan. Program ini juga untuk mendukung ketahanan ekonomi dan sosial.
Sebagai bentuk legalisasi, PLN dan Kemenimipas telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 2 Januari 2025. MoU ini memperkuat komitmen jangka panjang antar kedua institusi.
Menteri Agus berharap program ini terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya peran warga binaan yang telah dilatih agar bisa kembali ke masyarakat. Mereka kembali dengan keterampilan dan nilai tambah baru.
- Penulis: dicky