Program Kreatif Lapas Atambua: Pelatihan VCO dan Sabun Mandiri untuk Warga Binaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 4
- comment 0 komentar

Pelatihan VCO dan sabun mandi untuk Warga Binaan di Lapas Atambua: investasi keterampilan jangka panjang yang berharga. (Dok: Humas Lapas Atambua)
PAStime News, Atambua – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan menggelar pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan sabun mandi. Pelatihan ini bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Misi Terpadu (PPMT) Soe. Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting di Aula Lapas Atambua, Kabupaten Belu, perbatasan RI-RDTL.
Instruktur PPMT Soe, Robert Sue, memandu Warga Binaan secara interaktif. Mulai dari pengenalan bahan baku kelapa, proses parutan, fermentasi, hingga teknik penyaringan untuk menghasilkan VCO murni berkualitas premium dengan label produk “La’Bua VCO”. Selain itu, residu dari proses VCO di olah menjadi sabun mandi, menerapkan prinsip keberlanjutan dan efisiensi produksi.
Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan investasi keterampilan jangka panjang bagi WB.
“Program ini bukan sekadar mengisi waktu, tetapi memberikan modal keterampilan yang kuat. Ketika kembali ke masyarakat, WB tidak menjadi beban, melainkan individu yang mandiri, produktif, dan siap menjadi wirausaha baru,” ujar Hendra secara daring.
Pelatihan ini merupakan bagian dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Khususnya penguatan dan peningkatan pendayagunaan WB untuk menghasilkan produk UMKM. Diharapkan, produk VCO dan sabun mandi hasil pelatihan dapat menembus pasar lokal maupun nasional. Ini sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan Pemasyarakatan.
Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Atambua, Andra Sukabir, menyampaikan bahwa antusiasme WB terlihat jelas saat praktik pembuatan VCO. Salah seorang WB, Niko, menyatakan kebanggaannya.
“Kami merasa dihargai dan dibekali ilmu yang bermanfaat. Ilmu membuat VCO ini sangat berguna karena bahan baku kelapa mudah didapat. Kami berharap produk ini bisa dipasarkan dan menjadi sumber penghasilan bagi kami dan keluarga,” ujar Niko.
Kolaborasi antara Lapas Atambua dan PPMT Soe ini menunjukkan bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya fokus pada disiplin dan rehabilitasi, tetapi juga berperan dalam penguatan ekonomi kerakyatan melalui sektor UMKM. Komitmen bersama antara petugas dan Warga Binaan menjadi kunci untuk mewujudkan Pemasyarakatan yang PASTI, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
- Penulis: dicky
