Libur Bukan Halangan, Bapas Pati Hadirkan Pelayanan Maksimal
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 11 jam yang lalu
- visibility 6
- comment 0 komentar
Bapas Kelas II Pati tetap layani masyarakat di akhir pekan, pastikan pelayanan bagi klien berjalan tanpa henti. (Web. Ditjenpas)
PAStime News, Pati – Bagi sebagian orang, Sabtu dan Minggu identik dengan waktu beristirahat, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar melepas penat dari rutinitas. Namun, bagi Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pati, hari libur bukanlah alasan untuk berhenti memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan penuh tanggung jawab, petugas tetap hadir melaksanakan tugasnya, memastikan pelayanan bagi Klien berjalan tanpa henti.
Petugas piket, Muslim dan Suci, Minggu (24/8) melayani Klien yang datang untuk memenuhi kewajiban lapor diri. Bagi sebagian Klien, waktu libur menjadi kesempatan yang sangat penting, karena mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di hari kerja.
“Kami sadar, pelayanan kepada Klien tidak bisa di batasi kalender kerja. Justru di hari libur inilah mereka punya kesempatan memenuhi kewajiban, dan kami akan selalu hadir untuk melayani,” ujar Muslim.
Selain pelayanan lapor diri, Bapas Pati juga tetap membuka pelayanan penerimaan Klien bebas bersyarat di akhir pekan. Dengan begitu, proses administrasi tidak tertunda dan Klien dapat segera kembali ke rumah, berkumpul bersama keluarga, serta menjemput harapan baru dalam hidupnya.
“Momen libur bagi sebagian orang adalah waktu beristirahat. Namun bagi kami, justru menjadi ruang untuk memberi makna. Kami ingin memastikan Klien bisa segera berkumpul kembali dengan keluarganya, karena itulah kebahagiaan yang sejati,” tambah Suci.
Komitmen tersebut menunjukkan bahwa pelayanan Pemasyarakatan tidak semata-mata bersifat administratif, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan. Di balik pintu yang terbuka di hari libur, ada harapan, doa, dan perjuangan Klien untuk masa depan yang lebih baik. Bapas Pati hadir bukan hanya sebagai lembaga, tetapi sebagai penghubung antara keadilan, kemanusiaan, dan harapan.
- Penulis: Adilman Zai
